Sahabat Dermawan pernah mendengar tentang kisah Nabi Ibrahim as beserta istri dan anaknya? Dimana pada saat itu, Nabi Ibrahim as mendapat perintah dari Allah SWT untuk membawa Siti Hajar (istrinya) dan Ismail (anaknya) yang baru lahir, ke suatu gurun pasir yang tandus dan gersang, yang sekarang ini kita kenal sebagai kota Mekkah.
Disana, Nabi Ibrahim as berdoa kepada Allah SWT. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Allah SWT berfirman:
Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. At-Thalaq: 3)
Siti Hajar kemudian bertawakal sepenuhnya kepada Allah SWT, sembari berikhtiar berlari kecil dari Shafa ke Marwah, berulang kali sebanyak 7 kali, untuk mencari air untuk Ismail yang sedang menangis kehausan.
Dan akhirnya, Allah SWT memberi mereka mata air yang memancar dari tanah yang diinjak kaki Ismail. Mata air itulah yang kemudian dikenal dengan mata air zam zam. Mereka pun akhirnya dapat minum air dari mata air tersebut.
Allah SWT juga memberikan mereka kemudahan untuk mendapatkan makanan dan buah-buahan dari kafilah yang biasa melewati daerah tersebut.
Tempat yang tadinya tandus dan sunyi itu pun kian lama menjadi ramai. Doa Nabi Ibrahim as diijabah oleh Allah SWT. Mereka sungguh merasakan buah manis dari tawakal kepada Allah SWT.
Semoga kita dapat mengambil hikmah, dan senantiasa bertawakal terhadap segala aktivitas, usaha yang tengah kita lakukan layaknya sebagaimana burung dalam perumpamaan diatas.